Never give up
Kayaknya udah
lama deh, gak corat – coret di dunia maya. Kali ini saya pengen cerita tentang aktifitas
saya beberapa waktu lalu saat dimana akhirnya saya menemukan seberkas sinar
dari doa- doa yang ternyata di wujudkan
Allah Swt. Well, sejak keputusan untuk mundur dari jabatan announcer
di radio yang memang telah banyak memberikan pelajaran dan pengalaman didunia
broadcast yang selalu menjadi impian saya, akhirnya saya lepaskan. Dengan
beberapa pertimbangan yang memang telah dipikirkan sebelumnya. J
Namun
ternyata, pola kegiatan yang berubah membuat saya menjadi canggung dengan
perubahan aktifitas yang tak lagi seperti biasanya. Kini aktifitas yang hanya
berjalan seperti kebanyakan mahasiswa, dengan tugas kuliah dan pulang kerumah,
serta konkow bersama sahabat tercinta. Sebenarnya tidak ada yang salah dari
seluruh keputusan yang telah dibuat, mungkin perlu ada pembiasaan aktifitas
saja.
Seiring
berjalannya waktu ternyata sudah hampir dua bulan saya off air, dan saya pun mulai terbiasa dengan kegiatan yang sama,
seperti saat saya masih berada di semester 1 dulu, kegiatan belajar, buat
tugas, kuliah, pulang dan googling maya seperti anak seusia saya. J Meskipun, dari raga
saya sudah terbiasa untuk menjalani aktifitas seperti ini, namun secara jiwa
saya masih merasa kehilangan, sesekali keinginan untuk mengudara itu kembali
bergeming dikepala saya. Tapi mau dikata apa sekarang keadaannya udah beda,
hehe...
Finally, bersama
teman saya, saya mencoba dunia baru yang berbeda dari dunia sebelumnya (RADIO),
saya memberanikan diri untuk mencoba dunia pertelevisian. Memang selama dua
tahun kebelakang setiap ada lowongan untuk menjadi penyiar TV belum pernah saya
coba, karena tak punya nyali untuk mencoba serta pengalaman yang saya rasa itu
belum bisa saya andalkan, tetapi kali ini saya meyakinkan diri untuk
mencobanya. Berbekal pengetahuan dan sedikit pengalaman yang telah saya dapat
selama mengudara menjadi penyiar radio, saya mencoba 2 TV yang ada di Bengkulu.
Kenapa hanya dua?? Padahal banyak TV yang ada dibengkulu, Yapp karena hanya dua
TV yang menarik bagi saya (Sebenarnya hanya satu, itu pun karena melihat
gedungnya yang Cen Cint.. hehe), tapi untuk pilihan yang kedua ini, bukan
menjadi prioritas saya, tetapi karena memang sedang ada kesempatan mencoba,
jadi saya coba bersama teman saya (Iseng-iseng berhadiah). Sebenarnya naluri
saya tetap menginginkan dunia radio, meskipun saya juga pengen untuk masuk TV
tapi target saya tetap menjadi penyiar Radio di radio Pemerintah.
Tuhan
selalu tahu apa yang sebenarnya di butuhkan oleh umatNya dan akan selalu
memberikan jalan serta kesempatan yang terbaik untuk memperbaiki diri menjadi
pribadi yang lebih baik. Dan ini lah jawaban dari jalan yang terbaik menurut
versi saya saat ini atas Izin Allah. Meskipun saya belum tahu seperti apa
kedepannya, namun kesempatan ini akan saya pergunakan dengan sebaik-baiknya.
Banyak pandangan dan kata-kata sinis yang dulu terdengar ditelinga saya, tapi
tetap saya jadikan motivasi dan ini mungkin salah satu alasan sekaligus
pembuktian saya dengan usaha serta kerja keras saya. Ini bukan sembarang
keberuntungan, namun ini sebuah kalkulasi dari usaha serta doa. Sekarang yang
dilihat adalah kenyataan bukan lagi khayalan dan bualan yang terus disebut-
sebutkan demi pencitraan yang baik dari setiap orang. Ya sekali lagi saya
menikmati dunia baru ini, karena kehidupan ini tak lepas dari proses, “learning never ending process”. Menjadi
presenter berita di TV lokal, mungkin sebuah batu loncatan untuk nantinya bisa
mengembangkan potensi ke TV nasional.. Aamiin..
![]() | |
Belajar dari dasar |
Backsound : Nidji_Sang pemimpi
Congratulation kakak presenter *may Allah give you all best on everything you do ^^
BalasHapusThanks dear .. :D
BalasHapusCongratt with u too, be announcer RRI ..:)
Yukk kita jemput mimpi kita,, :)