MENGAJAR DI NEGARA GAJAH PUTIH


Ini adalah sepenggal pengalaman saat saya menjadi salah satu partisipan pada program pertukaran mahasiswa ke Thaksin University, Thailand. Banyak hal yang saya peroleh mulai dari pendidikan disana hingga kehidupan keseharian mereka, yang dapat dicontoh di sini. Saya menjalani program internship (seperti Praktik Kerja Lapangan di UNIB) selama dua bulan. 
Selama berada di songkhla thailand, selain melakukan program magang, saya pun ikut belajar di kampus thaksin. Selama mengikuti pembelajaran dikampus, saya banyak mendapatkan pengalaman tentang bagaimana mereka belajar disana. Setiap mahasiswa dibebankan dengan banyaknya tugas yang sama, setiap hari mereka masuk kelas dari pukul 8.00 – 17.00, namun ada pula kelas malam yang dimulai dari pukul 18.00-21.00, kelas disesuaikan dengan jadwal mereka minimal sehari dua kelas yang harus mereka jalani. Berbeda dari UNIB dimana setiap mahasiswa dibebaskan untuk menggunakan pakaian dengan berbagai model, di kampus thaksin seluruh mahasiswa diwajibkan menggunakan seragam hitam putih lengkap dengan atribut khas universitas. Selain itu, rasa saling menghormati dan cinta akan budaya tanah air mereka sangatlah tinggi, setiap mahasiswa baru ataupun mahasiswa tingkat bawah harus mengucapkan salam dengan orang yang lebih tua, bisa jadi kakak tingkat, dosen, ataupun satpam dan petugas kebersihan disana. Mereka selalu mengucapkan “Sawadee kha/Khap” setiap kali bertemu atau berpapasan dengan orang tua, hal inilah yang tentunya dapat kita contoh sebagai negara yang terkenal dengan budaya ramah dan santun ini. Jika di indonesia kita sering mengacuhkan lagu kebangsaan negara, malas saat menyanyikan lagu kebangsaan, tidak menghayati bagaimana besarnya perjuangan pejuang dalam menegakkan kemerdekaan. Hal yang kontras saya rasakan saat disana, dimana mereka sangat mencintai negara mereka dengan setiap kali lagu kebangsaan dikumandangkan, mereka langsung berdiri dan melepaskan seluruh aktvitas yang sedang mereka lakukan. Menghayati dan menjunjung tinggi rasa nasionalisme bagi saya adalah wujud cinta terhadap negara. Dan satu hal yang ikut berbeda dari tradisi graduation (wisuda)  di UNIB dan Thaksin, dimana setiap mahasiswa yang wisuda akan mendapatkan sertifikat dari raja thailand, namun setelah tamat mereka harus menunggu terlebih dahulu selama 1 tahun untuk mendapatkan sertifikat raja yang sangat berarti bagi mereka. Acara wisuda dilangsungkan selama 2 hari, satu hari untuk gladi seluruh wisudawan ( Yudisium bagi mahasiswa UNIB), dan hari kedua adalah acara wisuda. Semua suka cita menyambut datangnya raja dan melihat parade wisudawan yang berjalan dari gedung yang berbeda menuju tempat wisuda berlangsung (Bisa dibayangkan seperti pawai wisuda). 
Upacara Bendera


Kegiatan Belajar Mengajar Materi Listrik Statis

Saya juga berkesempatan untuk mengajar di sekolah terbaik di songkhla, yaitu Mahavajiravudh school. Sekolah ini merupakan sekolah yang bersejarah karena pernah menjadi sekolah raja thailand. Sekolah ini sangat luas dengan bangunan bangunan tinggi, penataan gedung yang indah dan rapi. Di mahavajiravudh bukan hanya siswa SMA melainkan siswa SMP juga ada namun berbeda gedung. Matayom 1,2,3 (Dalam bahasa thailand) adalah SMP (di indonesia) sedangkan matayom 4,5,6 (Dalam bahasa thailand) adalah SMA (di indonesia). Seluruh siswa mengenakan seragam yang sama, putih biru baik SMP atau SMA lengkap dengan atribut sekolah, tas dan sepatu yang sama. Bukan hanya itu, unik nya rambut mereka pun dibentuk dengan gaya yang sama, hal ini menunjukan kedisiplinan bagi saya. Hari belajar mereka hanya dari senin hingga jumat, dari pukul 8.00 – 16.30 setiap harinya. Setiap hari mereka akan melangsungkan upacara bendera, dari pukul 8.00 – 9.00, semua siswa didampingi seluruh guru ikut upacara setiap harinya. Suguhan yang berbeda dengan yang ada dinegara saya. Lalu bagaimana dengan mengajar disana ? apakah mereka mengerti bahasa indonesia ? saya berkesempatan mengajar matayom 5 (setara SMA kelas 2), tentunya saya tidak menggunakan bahasa indonesia saat mengajar, saya menggunakan bahasa inggris saat mengajar fisika dalam materi listrik statis. Keseharian mereka yang selalu menulis dengan tulisan thailand, membuat saya harus meminta mereka menuliskan jawaban dalam ejaan bahasa inggris, yang menyenangkan adalah mereka aktif dan kooperatif saat belajar dikelas. Anda tidak akan dipanggil guru di sini, melainkan “Khun Kru “ sebutan bagi guru di sekolah, sayapun merasa bangga saat siswa memanggil saya dengan panggilan “ Kru Fades”. Namun sedikit kesulitan jika anda ingin menemukan buku dalam bahasa inggris apalagi indonesia, karena di thailand khusunya songkhla sangat sulit anda menemukan buku bertulisan inggris, mereka menggunakan bahasa thailand dengan tulisan thailand. Jika anda ingin mengajar disana, siapkan buku online atau buku dari negara mu sebagai antisipasi jika nanti anda tak menemukan buku pelajaran yang anda inginkan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Pendidikan di Thailand

......

Broadcasting dan VOA Indonesia Conference Diversity Reporting 2015