Baiklah, saya mulai dari cerita tentang hobi
saya yang saya jalani di awal tahun 2012 dengan terjun kedunia Broadcasting. Alhamdulillah saya
berkesempatan untuk bisa menjajal dunia baru, yaitu dunia broadcasting,
tepatnya Radio. Radio Swara unib FM menjadi langkah awal saya untuk memulai
pembelajaran baru ini. Interesting sekali ketika awal saya terpilih menjadi crew
di radio tersebut mengalahkan puluhan pelamar lainnya, dan terasa istimewa
karena ternyata hanya saya yang perempuan diantara 7 orang yang lolos dalam
seleksi tersebut. Hari demi hari, waktu demi waktu saya lalui untuk belajar
menjadi penyiar yang baik (meskipun
hingga kini belum dikategorikan baik), belajar dari penyiar yang telah
lebih dahulu mencicip asam manisnya mic studio, belajar berinteraksi dengan
orang lain, berkenalan dan membuat prestasi-prestasi yang sangat menarik bagi
saya. Yapp.. tepat di tahun 2014 awal, saya memutuskan untuk resign dari radio yang telah memberikan banyak
pelajaran bagi saya, karena sesuatu dan lain hal yang tentunya telah saya
pikirkan dan putuskan untuk menjadi pilihan saya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrKJh45KLC3_xKNQKIxoUPC9xbYWl0CAj2le-Z17IYL8co5_rShayGQt1z3Xrb9JFG8f1pCAh8K6ieO6OhhAYkS0Is5zm4N7VTozXHUcynmAMla-UtdCJyvc_O-19txA4o_JXKd0c4zEw/s320/C360_2013-11-01-07-36-45-761.jpg) |
Take a picture before on air |
Well, setelah resign
hampir dua bulan lamanya, saya merasa jenuh dengan jadwal yang biasanya penuh
terasa longgar, hari-hari di depan mic terasa hilang. Akhirnya saya mencari
lowongan untuk bisa kembali menalurkan hobi saya ini. Beruntungnya saya, ketika
itu ada salah satu perusahaan TV yang sedang mengadakan lomba presenter yang
dimana juaranya nanti akan langsung dikontrak di station TV tersebut. Dan
ikutlah saya dalam ajang tersebut. Namun sebelumnya, saya pun telah mendapat
panggilan casting presenter di salah satu TV swasta lainnya di Kota Bengkulu.
Sembari menunggu hasil dari TV tetangga, saya akhirnya ikut lomba presenter TV
tersebut bersama rekan saya Ollivya Dwitamara (Saudara dalam berkarir). Diantara peserta lain mungkin hanya saya
dan teman saya yang tidak mempunyai persiapan untuk lomba tersebut, pasrah hanya menjalankan yang terbaik
dan tetap optimis menang. Dan kabar yang ditunggu-tunggu pun terkabul, saya dan
rekan saya terpilih sebagai pemenang dan
langsung mendapatkan kontrak menjadi presenter di Bengkulu TV. Thats wonderful moment, dalam sejarah
perjalanan karir di dunia broadcasting. Tepat di awal April saya memulai debut
di dunia presenting, banyak hal yang
berbeda dari dunia radio. Jika sebelumnya saya hanya berada dalam call box dan
yang terdengar hanya suara merduu saya saja, namun sekarang sayapun terlihat
dilayar kaca bukan hanya suara yang terdengar, namun penampilan saya pun dapat
dilihat oleh seluruh pemisra yang menonton siaran TV tersebut. Mungkin benar, Dimana
Kita Berpijak Disitu Pembelajaran dan Pengalaman Akan Bertabur. Saya
merasa bangga dapat menjajal dunia baru di dunia pertelevisian meskipun umurnya
tidak begitu lama, hanya setahun saya bekerja di TV yang kemudian saya selesai
kuliah dan memutuskan untuk berhenti bekerja di TV dan pulang ke daerah asal
saya, tempat tinggal kedua orang tua saya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzcZBxhrDxKRmG8G1pg2tbXbZiG-WJqCeT5-1Qt2Rtn7v1JxzrUa4Ajeq1DqsdY0jqlHj7YToQfldsIpgfYPQR0pOa-e7rRg-1d4BxeOu2efkIKZ-KfLgK4S0vAIb_JOHCY84GZOMblRw/s320/DSC_0101.JPG) |
Liputan ke KAUR |
Bekal yang saya dapatkan selama bekerja di dua
tempat tersebut, menjadi modal dan bekal saya untuk bisa kembali meraih prestasi
yang saya idam-idamkan. Sepulangnya saya
dari kota dan menetap di desa, saya kembali mencoba untuk mengisi waktu luang
saya dengan bekerja di Radio yang berada tak jauh dari tempat tinggal saya.
Karena meskipun background adalah Guru Fisika, namun saya masih tertarik di dunia
broadcasting ini. Sambil menunggu sekolah yang saya idamkan “ memanggil “ saya
untuk bisa bekerja menjadi pengajar disana, saya pun memasukkan lamaran kembali
di radio swasta yang ada di daerah saya.
PT. Radio setiawana Nadanusa, tempat dimana saya kembali bekerja. Tak
ada kata menganggur karena saya selesai di BTV akhir maret, selesai wisuda
dibulan april dan kembali bekerja di radio di bulan Mei (Selalu ada alasan mengapa seperti ini). Saya kembali merasakan
dentuman musik dan ritme siaran yang telah hampir satu tahun saya tinggalkan,
terasa canggung diawal, namun seiring berjalannya waktu hingga tulisan ini saya
buat saya merasa nyaman untuk memulai siaran dengan siapapun. Alhamdulillah
disini saya pun kembali mendapatkan banyak sekali kesempatan belajar, mulai
dari marketing hingga menyusun program. Mulai dari siaran distudio hingga live
reporting dari lapangan. Yang kesemuanya tentu menjadi pengalaman baru bagi
saya. Dan yang lebih menggembirakan
sekali, atasan saya memberikan saya cukup banyak ruang untuk saya coba,
termasuk kesempatan yang sangat mahal, yaitu dapat menjadi bagian dalam VOA
Indonesia Conference pada bulan Agustus 2015 dibandung tempo hari. Saya diajak
untuk merasakan dunia yang dulu hanya menjadi guyonan saya dan teman-teman
saya, karena hal itu sangat mustahil
bagi orang-orang desa seperti kami untuk bisa lebih dekat atau sangat dekat
lebih tepatnya bersama orang-orang ternama di VOA. Undangan konfrensi ini hanya
diperuntukkan untuk Direktur atau station manager di radio dan TV yang
beraffiliasi dengan VOA, dapat anda bayangkan betapa beruntungnya saya yang
dari anak desa bisa bertemu dengan orang-orang hebat di dalam acara ini.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-EsiZz3J8sIFj9kXU61K_OoGfUr2pshwddTxySYbfqDPSy7Ys2n5uxZJ3SEX1xI4yLTY1EuKCkhgfqpFCfamgRTCM4W4F-GyeBvz6079PfIXPLumCc8IxrBNzv1GOvuUoBAGjaiCMq3Y/s320/20150811_075730-1.jpg) |
Last breakfast with team Affiliasi |
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-MQCB1ed4RDExl2fZKytcYO3LX2uZNwMdH07BO7PKccygUmiRe63dMmAVF1d762E9cuG1DZU8izHhyDzig9bC3pn2GyvAkuZPR2X-f_vBE_0vluU7ICQ6NhpjkRmjDQUDwjmf-KV-bTs/s320/C360_2015-08-11-11-35-57-957.jpg) |
Norman Goodman (Chief Of Indonesian Service VOA) |
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg869aEgdi7CB7um0rrcn-NqDUdITN15avX0mUsfpcYRlUJeGHuhLA1UwPRN73bnrmSqfirO5-GLjnQg5Bcdjy-U9Py99yLTk1ehnTV4lzQmgujLXd6Pg-22eTciuBVXCAK4Vlx-lT86lI/s320/IMG_20150810_091342.jpg) |
Save VOA Indonesia Radio |
Perjalanan konfrensi selama 3 hari banyak
memberikan cerita baru bagi saya. Mulai dari acara welcome dinner yang dipandu
oleh mbak alina dengan pembawaan yang hangat, berbaur dan bertukar pengalaman
dengan pengusaha radio se-indonesia lainnya (Oh
woww). Meskipun selama disana tak banyak yang saya perbuat, hanya melihat,
mendengarkan dan merasakan didalam hati tentang kekaguman saya akan sosok orang
–orang yang saya temui disana. Setiap harinya telah memiliki jadwal yang cukup
padat, dengan pembahasan dan pemateri yang berbeda-beda tiap segment nya.
Kesempatan bertemu dengan Mentri dan Direktur VOA Indonesia & Amerika,
berikut juga staff VOA lainnya menjadi hal yang mengesankan bagi saya. Dan hari
terakhir, saya memberanikan diri untuk mencoba berdialog dengan salah satu
perwakilan VOA amerika (Mr. Dob), meskipun bahasa inggris saya belum begitu
baik, namun saya coba untuk berani berdialog dengan beliau, waktu itu pagi hari
di balkon Clarity hotel, saya berbincang sekedar menyapa dan bertanya tentang
acara VOA ini, beliaupun menyambut dengan baik dan bertanya tentang alasan dan
perasaan saya bisa ikut dalam VOA conference ini. Saya pun tak lupa
mengabadikan nya dengan berfoto bersama Mr.Dob & Mrs. Elly Sukmawati .
Pembicaraanpun selesai ketika acara hendak dimulai. Ya meskipun singkat, namun
rasanya ketika ingin memulia pembicaraan itu, darah saya agak ser..seran..tapi setelahnya lumayan agak
lega dan setengah malu, takutnya Mr.Dob agak bingung dengan bahasa saya tadi.
Tapi sudahlahh... saya sudah melakukannya dan saya senang. Banyak kesempatan
yang saya miliki saat disana yang tidak saya pergunakan dengan semaksimal
mungkin, penyesalan selalu datangnya diakhir, tapi yang jelas pengalaman saya
mengikuti VOA conference ini menjadi salah satu catatan sejarah prestasi saya
juga, dan tentunya impian menjadi bagian dari VOA tetap ingin saya usahakan
agar bisa seperti Mbak Eva Mazrieva dan Mas Helmi Johanes VOA News Anchor.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN1r4ZseLOcS6dLQav4c0a-wPEqn2R-N5uS3dp8PJBH0BbiJLvZknZvZ3w5x28E28PhOcqR-PJh9Iz_dRLB4AgXwIbhTL6L6dZAwMvPiIT85EuPKGNKb1jiDvGuss42QPMjfvANLrg474/s320/20150811_080540.jpg) |
Mrs. Elly Sukmawati (kiri), Mr. Doug Boynton (Tengah), Ms. Fades Gultom (Kanan) |
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDsJCjFEYdNZav10vyqR-dwYEyg4Swyaq6PpsJDVBsslP4l8kvzVa6FGGWAIx_nJz_hTLSb5wlX7OeMjfr9f_PahS8HdRtZBBMzc_d-0l20SubimhvfXxN6q9m_81c53o_DTuvRMw-umY/s320/20150810_093726-1.jpg) |
Prof.Azyumardi UIN Syarif (Paling kiri), Mentri Agama (Lukman Hakim S), Nezar Patria (IPC), Helmi Johanes (EP,VOA Indonesia TV. |
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0ngWXEXAJrdjicekdC5FOYMIGY8sdVArYDe7x9C92LNKBt07yfqT4yVahyphenhyphen2l_YWnIwlYhHSkjj8QcppOd6s71gQmQW9qYsp7kPOhLDVRy7MDr0lVF2wJnOE3lUOOTtpMC1PRRWYlfQmo/s320/IMG_20150811_122730.jpg) |
Eva Mazrieva (Radio Broadcaster VOA), Fades Gultom & Helmi Johanes (EP, VOA Indonesia TV) |
Well, perjalanan saya berkarir didunia
broadcasting ini tentunya menjadi hal yang berharga bagi saya, banyak pelajaran
didalamnya dan setiap proses tak akan pernah mengecewakan hasil. Semoga hasil
yang saya dapatkan melalui proses ini dapat berbuah manis.
Salam hangat
Argamakmur, 22.10.2015
iiih keren Fades ! Mba kok baru baca ya hehe
BalasHapusMasih belajar mbak.. mbak yang makin keren sm #Kelasbuastri
BalasHapus