Never give up (2)



              Semilir angin dan nyanyian radio, menemani rangkaian kata saya malam ini. Setelah hampir setengah bulan menjalani kegiatan baru saya, perasaan lelah tentu saya rasakan. Terlebih jika harus mengaturnya bersama dengan kegiatan kuliah dan juga kegiatan luar kampus yang akhir-akhir ini banyak saya lakukan. Belum lagi kegiatan untuk berkumpul bersama teman- teman yang wajib dan sudah menjadi ritual yang diharuskan untuk menghilangkan kepenatan yang ada dalam jiwa saya.
            Bukan hanya mengatur jadwal yang sudah nyata tentang kegiatan, namun saya juga perlu mengatur kembali rencana tentang mimpi-mimpi saya yang selama ini telah saya tata. Sejak diberi kesempatan untuk merasakan bekerja di statiun TV lokal di Bengkulu, saya sedikit mengurangi obsesi saya untuk mengikuti lomba-lomba yang biasanya rutin saya ikuti seperti tahun sebelumnya (walaupun selalu gagal -,- ). Ajang – ajang lomba yang memang saya ikuti untuk mewujudkan mimpi – mimpi saya. Namun, beberapa dari lomba yang sebelumnya telah saya rancang untuk diikuti, harus saya batalkan mengingat kegiatan yang baru ini masih butuh masa traning selama 3 bulan, dan beberapa jadwalnya bertabrakan dengan jadwal siaran saya. 
Saya punya banyak mimpi dan setiap saya merencanakan mimpi itu, sulit sekali untuk bisa mengabulkan mimpi itu. Sama seperti kegiatan yang satu ini. Kegiatan yang merupakan pilihan paling tepat menurut saya untuk saya ikuti. Kegiatan yang saya idamkan, karena reward nya, saya dapat bertemu dengan ibu guru sekaligus ibu angkat saya yang sudah lama tak berjumpa semenjak keberangkatannya untuk mengabdi di negeri gajah putih itu.
Hari ini pengumuman, dan saya dinyatakan belum berhasil menuju tahap selanjutnya (interview). Perasaan saya sudah jelas sedih dan kecewa, impian yang sudah saya persiapkan sejak saya menapakkan kaki di kampus hijau ini, dan telah di rancang di tahun ketiga ini, nyatanya harus tertunda dan entah kapan lagi dapat tercipta. 45 peserta total yang akan masuk ketahap interview, sungguh beruntung mereka yang berkesempatan itu.
           Disaat seperti ini kata- kata yang paling sering muncul adalah “God ‘ll give u a better plan, u must be beliave n always trust about one special moment”, yaaa.. itulah kata penyemangat yang selalu ada dalam hati saya saat saya jatuh. Entah sudah berapa kali kata itu muncul, karena keseringan jatuh kali yaa.. tapi memang saya perlu kembali menata hati dan juga mimpi. Kesempatan yang telah saya dapatkan dirasa mampu mengubah hidup saya. Impian yang “katanya” tertunda, tentu harus terus diperjuangkan walaubagaimanapun caranya. Impian tentang jogja solo, thailand dan australia. Apakah tuhan selalu adil ? apakah tuhan dapat mewujudkan mimpi saya?? Jawabnya TENTU BISA, apa pun yang ditakdiran untuk mu, akan selalu terwujud dengan restu-Nya. Impian itu butuh perjuangan dan usaha yang keras, sekeras niat yang saya bangun untuk terus memperjuangkan mimpi saya. Tak peduli dengan kata orang lain yang hanya menjadi penghalang kesuksesan saya, saya harus menata hati dan kembali mengukir mimpi. God never sleep, so don’t  worry ab something impossible, it ‘ll be possible, as long as you always pray and give all effort when u try to get what u want (ur dream).
##Galaumeneh

Komentar

  1. Exchange ya, kak?
    Puk puk pukk.. Allah selalu mengabulkan doa yang emang kita butuh kok, kak. Meski bukan yang kita pengen. Keep sprit of fighting :*

    BalasHapus
  2. Hehehe .. :)
    Yaap yaap.. dan yang terbaik itu selalu allah kasih ke kita, meski dengan cara yang sedikit sulit.. :")

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Pendidikan di Thailand

......

Broadcasting dan VOA Indonesia Conference Diversity Reporting 2015