Seribu saja




“Ety, traktir dong.. seribu aja. Yah..yah ?? “ sahut seorang laki-laki kurus, yang tak ku kenal.
Ety ?? oh ternyata ia bicara pada wanita yang duduk tepat disebelahku ini.
“ih edy,, kamu kan punya uang. Kenapa gak beli sendiri pake uang mu ?” ketus ety tiba-tiba.
“Peliitt aghhh.. !!! langsung saja laki-laki itu mendengus pergi.
                “Siapa laki-laki itu ? tak ada wibawa sama sekali ? tak sopan santun“, gumamku dalam hati.
                Tak lama aku dan ety pun pergi kembali masuk kedalam aula tempat kami melakukan pertemuan kerja. Mataku terus saja mencari laki-laki tadi, tak berkedip hingga mataku akhirnya menemukan sosok lelaki “ tak sopan itu”. Terus aku pandangi hingga tanpa kusadari ia pun menatap pada arah yang sama, mata kami beradu. Aku malu tertangkap sedang memandangnya, padahal bukan apa-apa, hanya ingin tahu gelagat dan siapa sebenarnya lelaki itu.
                Perjalanan pulang, “ ty, siapa sih laki-laki yang tadi minta jajan diwarung sama kamu ?? “ tanya ku,
“ oh itu, edy utomo. teman satu kelasku. Dia sedikit manja, suka bercanda.” Jawabnya sambil tersenyum.
“ oooooohhhhhhh,, edy utomo toh?? Itu yang namanya edy utomo ??” sahutku panjang.
“iya kenapa? Kamu kenal ?” tanyanya lagi.
“ oh tidak, hanya pernah mendengar namanya saja, tapi belum pernah bertemu orangnya, dan oooh ,, ternyata itu orangnya”, jelasku sambil berjalan.
                Iya, Perkenalkan saya Edy utomo, sambil mengulurkan tangan. Yang ternyata telah berada dibelakangku.
***
               

Komentar

  1. akhirnya bisa komen disiniii :D
    boleh komen ya :p mata beradu nya enakan diganti bertemu atau apa kekk -.- kaya ayam jago aj di adu...

    BalasHapus
  2. Makasiihh mutia :D
    Akhirnyaa baru bisa di baca komentarnya..
    Makasi sarannya yaa,, tetap simak cerita lainnya.. huaahuaa

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Pendidikan di Thailand

......

Broadcasting dan VOA Indonesia Conference Diversity Reporting 2015